pada selasa 24 maret 2020,
Pembatalan ini juga di dukung oleh bapak presiden jokowi,
UCAP
Mentri pendidikan dan kebudayaan(NADEM MAKARIM), mengatakan
"UN 2020, UN itu di batalkan karena kita sudah tahu juga bahwa sebenarnya UN itu,
Bukan menjadi syarat kelilipan ataupun sekeksi masuk masuk untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
Jadinya setelah kami timbang pro dan kontra dan lebih banyak resikonya,
Untuk melanjutkan UN ada beberapa hal tambahan untuk di umumkan,
Pertama adalah artinya ujian sekolah itu masih bisa dilakukan,
Oleh masing-masing sekolah untuk ujian kelulusan sekolah
Tapi tidak di perkenankan tes untuk melakukan tes yang mengumpulkan siswa Dalam ruangan kelas,
Ini tidak boleh dilakukan jadi ujian sekolah bisa di administrasi ada berbagai macam opsi,
Sekolah bisa melakukan ujian sekolah Misalkan melalui online kalau mau,
Ataupun dengan angka nilai angka dari (5) semester terahir itu adalah opsi yang bisa di tentukan oleh masing-masing sekolah,
Dan ujian sekolah tersebut dan tidak kami paksa untuk mengukur ketentuan kurikulum,
Bahkan sampai semester terahir yang mungkin banyak sekali sekolah sekolah sekolah online yang dengan online,
Tapi yang sekarang belum optimal jadi kami tidak memajsa bahwa ujian sekolah itu harus mengukur ketentuan capai kurikulum,
Sampai semester terahir ini yang terdampak oleh ber ncana covid19"
